Menu Navigation

21 May 2010

trip to Dieng...back to my hometown



Setelah sempat berconference ria via YM, aku, suami dan teman-teman kita mempunyai rencana untuk piknik ke Dieng. Well..sebenernya Dieng udah ga asing lagi bagiku. Masa kecilku ada di pedesaan dekat Dieng, sekitar 15 km dari dataran tinggi Dieng. Entah sudah berapa kali juga aku berkunjung kesana. Tapi rencana ini tidak membuatku bosan, bahkan semangat sekali. Ya..karena sudah lama banget ga berkunjung ke Wonosobo, tempat aku tumbuh dulu sampai remaja ;)


* Persiapan untuk trip ke Dieng

Yang jelas temanku mempersiapkan itenary nya. Hasil dari browsing sana-sini. Salut bro! Kalo aku si coba kontak wisma Indonesia Power buat penginapan nanti. Dulu almarhum bapak kerja disana. Jadi aku masih terkenal disana (sok tenar ^_^). Dan untungnya aku dapat harga keluarga pegawai. Sip rencana udah siap untuk perjalanan kesana.

* Hari-H
Hari Jumat tanggal 26 February kita berangkat dari Semarang. Total ada 8 orang dengan 2 mobil. Maunya si berangkat pagi, tapi taunya acara berubah jadi silaturahmi alias mampir-mampir dari satu rumah ke rumah laen. Jadi resminya berangkat itu setelah Jumatan.Harap maklum karena kita udah sekota, jadi jarang ada acara ngumpul deh. Di perjalanan kita sempat mampir untuk makan siang di Ambarawa. Rumah makan si ga begitu bagus, tapi pemandangannya lumayan kok.



# Sampai Wonosobo sekitar jam 4 sore, kita langsung meluncur ke penginapan.di Wisma  Dahlia. Berada di kompleks perumahan Indonesia Power, desa Garung Wonosobo. 10 Km dari Kota Wonosobo. Sewa per hari nya cuma 425 ribu. Terdiri dari 3 kamar dengan banyak tempat tidur dan 2 kamar mandi. Fasilitasnya ada bak mandi dengan air hangat. Ada dapur lengkap dengan kompor gas. Pokoknya layaknya sebuah rumah or villa.




# Sehabis sholat Asar, kita segera meluncur ke Telaga Menjer. Letaknya ga jauh dari Wisma tempat kita menginap. Cuma 10 menit dengan mobil. Pemandangannya asyik banget pokoknya. Sayang udah sore dan ujan.







# Menjelang maghrib kita balik ke Wisma untuk mandi dan bersih-bersih. Sehabis maghrib kita menuju kota Wonosobo, mencoba hunting "Mie Ongklok" dan "Tempe Kemul". Putar-putar nyari Mie Ongklok di kota ternyata udah pada tutup warungnya ^_^. Padahal baru jam 7 malem lho. Di Wonosobo emang jam sgitu udah sepi. Kita udah puter beberapa tempat :
      - Mie Ongklok Longkrang, sebelah SDN3 Wonosobo
      - Jalan Sapen
      - sebelah masjid Kauman
Ya akhirnya muter cari tempat makan di kota, eh nemu di Jalan A. Yani. Tapi rame banget. Ya lumayan lah buat nambah penasaran yang belum pernah nyobain.


# Malamnya kita tidur di Wisma. Rencana besoknya kita mo ke Dieng melihat Sunrise dari Gardu Pandang. Pagi-pagi jam 4 kita menuju lokasi. Perjalanan sekitar setengah jam dari Garung. Lebih deket dibandingkan berangkat dari kota Wonosobo nya. Dari wisma kita menuju arah utara. Ada pintu gerbang di Garung untuk membayar tiket masuk ke Dieng. Murah kok. Sampai Gardu Pandang masih gelap. Dan jangan tanya udaranya ya, dingin brrr.......




# Setelah menikmati Sunrise, kita menuju ke kawasan Dieng Plateu. Ada banyak obyek wisata disana.

       * Kompleks Candi Pandawa Lima
       * Kawah Sikidang dan Sinila
       * Telaga Warna dan Telaga Pengilon
dan masih banyak lagi pemandangan-pemandangan yang amazing. 
 




Berikut peta wisata Dieng yang di copas dari internet (dari Galery Hotel Kresna Wonosobo)


Hepi traveling ^_^


14 May 2010

wanita sukses vs wanita yang mencari definisi sukses

Dari beberapa teman lama yang 'kembali bertemu' di facebook pasti akan mengungkapkan ...wah pakabar sudah sukses ya sekarang....*padahal dalam hati bertanya-tanya, ngliat sukses darimana ya'. Perasaan dari sisi karir biasa aja, masih juga seorang karyawan biasa dari sebuah perusahaan multinational (kali karena perusahaan asing ini yang membuat tampak sukses). Tapi kan banyak orang yang kerja di perusahaan asing, ga cuma aku doank. Yang gajinya berkali-kali lipat dari aku. Aku juga belum menjadi seorang ibu yang telah mempunyai anak dan berhasil mendidik anak-anaknya sehigga menjadi anak yang pintar dan manis. Aku juga tidak memiliki harta berlimpah , karena rumah kami masih dalam cicilan KPR, mobil juga belum punya, berlian  apalagi (hehe...kok ngliatnya harta doank ya...).  Jadi sukses nya dimana?

Ngomong-ngomong soal sukses, jadi inget banget film yang berjudul "Julie & Julia". Critanya Julie Powell yang merasa karirnya mandeg dan iri dengan kesuksesan teman-teman sebayanya. Dia berusaha mencari sesuatu yang tidak membosankan dan bisa membuat hidupnya berubah. Sindrom ini pasti  muncul di antara banyak wanita yang mulai memasuki usia 30 tahun. Mau mencari pekerjaan laen terkadang mentok dengan usia ataupun sudah menikah. Di sisi laen kadang enggan untuk memulai bidang pekerjaan laen karena harus memulai lagi dari awal. Apalagi untuk pekerjaan yang berkaitan dengan performance. Pastinya yang muda yang lebih 'berkilau' ^_^. Ya akhirnya mereka merasa 'terjebak' dengan pekerjaan sekarang ini. Kalo seperti ini definisi sukses jauh banget dari pandangan.

Kalo menurut kenyataan hidup, aku akan merasa sukses kalo aku sudah merasakan kebebasan finansial, sudah bebas dari hutang, sudah punya rumah banyak, sudah punya mobil banyak, sudah punya harta berlimpah. Gila ya kenapa yang ada di pikiran harta semua. Hedon banget deh...kayaknya perlu dikoreksi ni.

Tapi kalo menurut sisi hati terdalam, aku merasa sukses kalo aku bisa berguna bagi orang laen, dan keluarga, kalo aku bisa membantu banyak orang dalam hidup ini. Kalo aku sudah semakin dekat ma agamaku, kalo aku bisa memaknai hidup dengan tidak hanya memandang ke langit saja, tapi juga ke bawah.  Nah ketemu deh...

Kayaknya emang sukses tidak bisa hanya ditemukan dalam kenyataan saja. Perlu ada hati untuk membuat hidup ini semakin sukses.....Sukses untuk semuanya ;)

12 May 2010

baiti jannati


Judulnya kangen banget ama rumah. Kangen dengan suasana rumah, kangen bersibuk ria di dapur, kangen berkebun, dan yang jelas kangen ma penghuninya (baca : suami) ^_^
Jadi cukup menulis aja deh buat ngobati kangen ini.
Baiti Jannati, rumahku surgaku, demikian Rasulullah SAW menggambarkan kesempurnaan sebuah rumah keluarga. Dan bagiku rumahku ini sudah merupakan rumah yang ideal untukku. Kenapa? Ya karena untuk mendapatkannya penuh perjuangan yang hanya kita berdua yang tau.
Well...tunggu deh minggu depan aku kan pulanggg...............

10 May 2010

Oleh-oleh Ambon

Ampe lupa kalo punya koleksi foto-foto jaman di Ambon tahun 2005. Jaman itu belum punya kamdig, ga kepikiran buat mengabadikan momen. Jadi cuma foto pake hape K-500 dengan kamera VGA yang saat itu canggih pol.

Yaa..not bad lah hasilnya. Cukup untuk menggambarkan indahnya kota Ambon. Jadi inget kala itu jalan-jalan di kota Ambon sendiri karena emang kesana sendiri, gada temen waktu itu. Eh ada dink, ama Pak Marna, orang Telkom Flexi Surabaya. Sempet muter-muter kota waktu itu ama Pak Marna dengan menyewa motor Pak Ojek.

O iya jaman itu kan lagi meredanya konflik Ambon. Tapi issue bom masih ada juga. Sempet ada ledakan bom di Pasar Mahardika, padahal saat itu aku baru aja jalan-jalan (sendiri bo naek becak) ke Matahari deket ama Pasar Mahardika. Gara-garanya pengen makan KFC karena tiap hari cuma ( ??? ) makan nasi Padang (mblenger pol ). Habis itu nyampe hotel langsung ditelpon sana sini. Are you OK? Orang-orang kantor termasuk bos-bos and my mom nanyain kabarku. Hihihihihi..alhamdulillah aku gapapa kok.



Batu Merah

Jalan Pattimura

Kantor Gubernur

Patung Pattimura

Kota Ambon

Ada mall nya lho ^_^ (tapi kek Pasar dink tepatnya)

Pantai Natsepa

Pantai Natsepa

Lupa nama pantai nya ^_^

 di atas feri penyeberangan

Pastinya kalo jalan kesana sekarang ini, persiapan pasti ada. Hunting-hunting tempat wisata and wisata kuliner dulu. Dulu aja fotonya keren-keren, apalagi sekarang. Tapi keren lah pokoknya. Kalo dulu menolak-nolak pergi kesana mungkin sekarang mau deh jalan-jalan ^_^